Thursday, August 18, 2016

Cara Budidaya Kangkung Secara Organik

Anda tahu tanaman Kangkung kan? Itu lho, tanaman yang sering dibuat sebagai masakan sayuran dengan nama ca kangkung, biasanya menggunakan bumbu terasi atau tauco.

Anda tidak pernah merasa ingin memasak sendiri? Bisa kok. Anda tinggal menanam atau membudidayakan tanaman ini secara organik di lahan atau pekarangan sekitar rumah anda. Tidak mengerti caranya?
Tenang saja, semua pertanyaan anda pasti langsung terjawab setelah membaca ulasan berikut ini!

Sebelumnya, anda harus mengerti terlebih dahulu tipe kangkung apa yang ingin anda tanam. Karena berdasarkan tempatnya tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam, yaitu kangkung darat dan kangkung air.


Kangkung air sedikit sulit untuk dibudidayakan secara organik, karena lingkungan tanahnya tempatnya berada harus di tempat yang berair serta basah secara berkala.
Sedangkan kangkung darat di tempat yang kering, dengan penyiraman rutin tentunya. Pada bacaan ini, yang akan saya jelaskan adalah pembudidayaan dari kangkung darat. Berikut ini hal-hal penting yang perlu anda ketahui saat proses pembudidayaan:
  1. Pemilihan Benih
  2. Pengolahan Lahan
  3. Penanaman
  4. Perawatan Saat Proses Pertumbuhan
  5. Pemanenan dan Perawatan Pasca Panen

Pemilihan Benih

Untitled

Kangkung darat dapat diperbanyak atau dibudidayakan dengan menggunakan biji, takaran tiap hektar untuk benihnya membutuhkan sekitar 10 kg benih.
Anda saya sarankan untuk menggunakan varietas sutra atau varietas lokal yang memiliki daya adaptasi lingkungan lebih bagus dibandingkan dengan varietas lainnya.
Pilihlah benih yang pembungkusnya masih utuh saat anda akan membeli, jika berlubang, takutnya benih tersebut telah tercemar oleh hama atau bakteri yang akan mempengaruhi kualitas Kangkung nantinya.

Pengolahan Lahan

Untitled
Dalam membuat lahan untuk Kangkung, pastikan lahan tersebut telah dibajak sedalam kira-kira 20 – 30 cm agar tanahnya gembur, setelahnya bangunlah tumpukan tanah sejajar dengan arah matahari terbit dan tenggelam (timur-barat) sepanjang 100 – 120 cm dan tinggi 30 cm.
Berikan jarak antar tanaman sekitar 20 cm agar tidak saling mengganggu. Atur kondisi pH lahan sedemikian rupa agar tetap stabil, jika terlalu rendah (lahan asam) berikan dolomite dengan takaran 1,5 t/ha.
Harap diingat bahwa pengapuran / pemberian dolomite dilakukan 2 – 4 minggu sebelum melakukan penanaman.
Berikan pupuk organik atau kompos (dapat juga menggunakan kotoran ternak yang sudah difermentasi) dalam jangka waktu 3 hari sebelum penanaman, takaran pupuk sekitar 4 kg/m2. Penggunakan pupuk kimia harap dihindari karena akan menurunkan unsur hara yang terdapat di dalam tanah.

Penanaman

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pastikan saat menanam anda memberikan jarak antar tanaman Kangkung sekitar 20 cm. Masukkan biji Kangkung sejumlah 2 – 5 /lubang.
Proses penanaman ini dilakukan dengan sistem garitan, jadi anda memberikan biji-biji tersebut dengan cara zigzag. Pastikan anda melakukan penyiraman secara rutin setelah penanaman tersebut untuk menjaga kelembapan tanah di sekitarnya.

Perawatan Saat Proses Pertumbuhan

Harap anda pahami bahwa tanaman Kangkung tidak akan tumbuh sempurna begitu saja dengan memberikan air. Hal ini dikarenakan tanaman anda juga memiliki lawan yang akan mengganggu pertumbuhannya yaitu hama.
Hama-hama tersebut harus anda tanggulangi, contohnya seperti ulat grayak dan kutu daun. Tidak hanya hama, anda juga perlu melindungi Kangkung anda dari serangan penyakit, biasanya Kangkung terserang oleh penyakit karat putih.
Singkatnya anda harus menjaga Kangkung agar tetap sehat, pengendalian hama dan penyakit tersebut dapat anda atasi dengan pestisida (walaupun tidak disarankan) atau membuang hama satu-persatu.
Untuk Kangkung yang tertular penyakit dapat anda cabut dan singkirkan dari lahan agar tidak menyebarkan penyakit ke lainnya.

Pemanenan dan Perawatan Pasca Panen

Untitled

Anda dapat memanen Kangkung anda jika sudah lewat lebih dari 25 hari setelah waktu tanam. Sewaktu mencabutnya, pastikan anda mencabutnya hingga akar, dapat dilakukan dengan memotong bagian pangkal tanaman kurang lebih 2 cm di atas permukaan tanah. Setelah itu, anda juga perlu merawat Kangkung hasil panen tersebut seperti meletakkannya di tempat yang teduh atau merendamkan akar dalam air.


EmoticonEmoticon