Anda tahu tanaman Kangkung kan? Itu lho,
tanaman yang sering dibuat sebagai masakan sayuran dengan nama ca
kangkung, biasanya menggunakan bumbu terasi atau tauco.
Anda tidak pernah merasa ingin memasak
sendiri? Bisa kok. Anda tinggal menanam atau membudidayakan tanaman ini
secara organik di lahan atau pekarangan sekitar rumah anda. Tidak
mengerti caranya?
Tenang saja, semua pertanyaan anda pasti langsung terjawab setelah membaca ulasan berikut ini!
Sebelumnya, anda harus mengerti terlebih dahulu tipe kangkung apa yang
ingin anda tanam. Karena berdasarkan tempatnya tumbuh, kangkung
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kangkung darat dan kangkung air.
Kangkung air sedikit sulit untuk
dibudidayakan secara organik, karena lingkungan tanahnya tempatnya
berada harus di tempat yang berair serta basah secara berkala.
Sedangkan kangkung darat di tempat yang
kering, dengan penyiraman rutin tentunya. Pada bacaan ini, yang akan
saya jelaskan adalah pembudidayaan dari kangkung darat. Berikut ini
hal-hal penting yang perlu anda ketahui saat proses pembudidayaan:
- Pemilihan Benih
- Pengolahan Lahan
- Penanaman
- Perawatan Saat Proses Pertumbuhan
- Pemanenan dan Perawatan Pasca Panen
Pemilihan Benih
Kangkung darat dapat diperbanyak atau dibudidayakan dengan menggunakan biji, takaran tiap hektar untuk benihnya membutuhkan sekitar 10 kg benih.
Anda saya sarankan untuk menggunakan
varietas sutra atau varietas lokal yang memiliki daya adaptasi
lingkungan lebih bagus dibandingkan dengan varietas lainnya.
Pilihlah benih yang pembungkusnya masih
utuh saat anda akan membeli, jika berlubang, takutnya benih tersebut
telah tercemar oleh hama atau bakteri yang akan mempengaruhi kualitas
Kangkung nantinya.
Anda dapat memanen Kangkung anda jika sudah lewat lebih dari 25 hari setelah waktu tanam. Sewaktu mencabutnya, pastikan anda mencabutnya hingga akar, dapat dilakukan dengan memotong bagian pangkal tanaman kurang lebih 2 cm di atas permukaan tanah. Setelah itu, anda juga perlu merawat Kangkung hasil panen tersebut seperti meletakkannya di tempat yang teduh atau merendamkan akar dalam air.
Pengolahan Lahan
Dalam membuat lahan untuk Kangkung,
pastikan lahan tersebut telah dibajak sedalam kira-kira 20 – 30 cm agar
tanahnya gembur, setelahnya bangunlah tumpukan tanah sejajar dengan arah
matahari terbit dan tenggelam (timur-barat) sepanjang 100 – 120 cm dan
tinggi 30 cm.
Berikan jarak antar tanaman sekitar 20
cm agar tidak saling mengganggu. Atur kondisi pH lahan sedemikian rupa
agar tetap stabil, jika terlalu rendah (lahan asam) berikan dolomite
dengan takaran 1,5 t/ha.
Harap diingat bahwa pengapuran / pemberian dolomite dilakukan 2 – 4 minggu sebelum melakukan penanaman.
Berikan pupuk organik atau kompos (dapat
juga menggunakan kotoran ternak yang sudah difermentasi) dalam jangka
waktu 3 hari sebelum penanaman, takaran pupuk sekitar 4 kg/m2. Penggunakan pupuk kimia harap dihindari karena akan menurunkan unsur hara yang terdapat di dalam tanah.
Penanaman
Seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, pastikan saat menanam anda memberikan jarak antar tanaman
Kangkung sekitar 20 cm. Masukkan biji Kangkung sejumlah 2 – 5 /lubang.
Proses penanaman ini dilakukan dengan
sistem garitan, jadi anda memberikan biji-biji tersebut dengan cara
zigzag. Pastikan anda melakukan penyiraman secara rutin setelah
penanaman tersebut untuk menjaga kelembapan tanah di sekitarnya.
Perawatan Saat Proses Pertumbuhan
Harap anda pahami bahwa tanaman Kangkung
tidak akan tumbuh sempurna begitu saja dengan memberikan air. Hal ini
dikarenakan tanaman anda juga memiliki lawan yang akan mengganggu
pertumbuhannya yaitu hama.
Hama-hama tersebut harus anda
tanggulangi, contohnya seperti ulat grayak dan kutu daun. Tidak hanya
hama, anda juga perlu melindungi Kangkung anda dari serangan penyakit,
biasanya Kangkung terserang oleh penyakit karat putih.
Singkatnya anda harus menjaga Kangkung
agar tetap sehat, pengendalian hama dan penyakit tersebut dapat anda
atasi dengan pestisida (walaupun tidak disarankan) atau membuang hama
satu-persatu.
Untuk Kangkung yang tertular penyakit dapat anda cabut dan singkirkan dari lahan agar tidak menyebarkan penyakit ke lainnya.
Pemanenan dan Perawatan Pasca Panen
Anda dapat memanen Kangkung anda jika sudah lewat lebih dari 25 hari setelah waktu tanam. Sewaktu mencabutnya, pastikan anda mencabutnya hingga akar, dapat dilakukan dengan memotong bagian pangkal tanaman kurang lebih 2 cm di atas permukaan tanah. Setelah itu, anda juga perlu merawat Kangkung hasil panen tersebut seperti meletakkannya di tempat yang teduh atau merendamkan akar dalam air.
EmoticonEmoticon