Pohon mangga adalah komoditas tanaman buah yang sangat mudah untuk
ditanam, dibandingkan dengan jenis pohon buah lainnya, seperti apel
ataupun jeruk. Bercocok tanam pohon mangga tidak terlalu membutuhkan
perawatan yang ekstra layaknya sebuah pohon budidaya pada umumnya. Cara
budidaya yang sederhana ini akan sangat membantu anda sebagai
pembudidaya yang baru belajar menanam pohon mangga. Di artikel ini, anda
akan mendapatkan tips mengenai teknik budidaya pohon mangga harum manis
yang baik dan benar.
Teknik menanam pohon mangga
Pada dasarnya teknik menanam yang anda
praktekkan dalam membudidaya pohon mangga akan sama dengan ketika anda
menanam pohon buah jenis lain. Pertama-tama anda perlu mengukur luas
lahan tanam. Kemudian dari situ anda dapat menentukan jarak tanam yang
ideal bagi pertumbuhan pohon mangga tersebut. Pada umumnya, anda dapat
memberikan jarak tanam sekitar 5 – 10 meter antar pohon yang satu dengan
yang lainnya. Pola penanamannya dapat berbentuk garis diagonal, garis
sejajar, ataupun dengan bentuk segitiga sama sisi.
Kemudian untuk cara menanam pohon mangga
sendiri, ada cara khusus yang dianjurkan untuk mengelola lahan tanah
tersebut agar lebih layak ditanam. Pertama, galilah tanah dengan ukuran
lebar dan tinggi yang direkomendasikan sekitar 50 cm – 100 cm. Kemudian
ada 2 cara yang dapat anda lakukan untuk membuat lubang galian tersebut
menjadi lebih layak untuk ditanami. Anda dapat membakar lubang hasil
galian dengan memasukkan jerami atau sampah kering ke dalam lubang
tersebut dan dibakar. Lebih bagus lagi bila anda membiarkan lubang hasil
galian tersebut terkena cahaya matahari secara langsung dalam kurun
waktu 1 hingga 2 minggu.
Tahap terakhir untuk menghasilkan tanah
yang baik adalah campurlah tanah hasil galian tersebut dengan gabah atau
dedak. Kemudian tambahkan pula pupuk kandang sebelum tanah tersebut
digunakan untuk menutup lubang hasil galian. Penananam bibit mangga yang
dapat meraih hasil yang maksimal memang perlu diperhatikan semenjak
penyiapan lahan tanam. Maka dari itu, metode penyiapan lahan seperti ini
sangat dianjurkan sekali untuk dilakukan.
Selanjutnya, masukkan tanah yang telah
dicampur dengan dedak dan pupuk tersebut ke dalam lubang hingga mencapai
ketinggian sepertiga dari tinggi lubang secara keseluruhan. Keluarkan
bibit pohon mangga dari polybag dan masukkan ke dalam lubang tersebut.
Timbun bibit tersebut dengan tanah sisa yang masih ada. Biasanya
bibit tanaman yang berasal dari teknik okulasi memiliki mata okulasi.
Usahakan agar mata okulasi ini tidak tertimbun tanah. Cara tanam
bibit pohon mangga yang baik dan benar pun telah selesai anda lakukan.
Perawatan Pohon
Dalam perawatan bibit yang telah anda
tanam agar menghasilkan pohon mangga yang produktif, yang perlu anda
perhatikan dengan seksama adalah penyiraman, penyiangan,
dan pemupukan yang harus dilakukan secara berkala.
Untuk penyiraman, anda minimal harus
menyiram bibit tersebut 1 – 2 kali setiap harinya. Selain itu, perlu
juga dilakukan penyiangan atau pembersihan lahan di sekitar pohon dari
invansi hama ataupun ilalang yang dapat mengganggu kemaksimalan
pertumbuhan bibit tersebut. Kemudian perlu juga dilakukan pemupukan
setelah 2 bulan anda menanam bibit tersebut. Pupuk yang dianjurkan
adalah pupuk organic, yaitu pupuk kompos atau pupuk kandang. Bila tidak
ada pupuk organik, anda dapat menggunakan pupuk anorganik, seperti ZA,
KCL, atau NPK.
Teknik Pembibitan
Bila anda ingin menghasilkan pohon
mangga sendiri tanpa harus membeli bibitnya, ada beberapa cara
pembibitan yang dapat anda lakukan sendiri. Untuk menghasilkan bibit
mangga yang berkualitas, yang sangat penting untuk disediakan adalah
bagian bawah batang pohon. Bagian ini sangat penting karena bagian bawah
ini adalah peletak dasar pohon yang memberikan kehidupan pada pohon.
Teknik-teknik yang bisa anda lakukan adalah dengan cara okulasi, sambung
pucuk, dan grasping susuk.
Hal pertama yang harus anda lakukan
adalah memilih buah mangga yang berkualitas baik karena buah ini akan
diambil bijinya untuk menghasilkan bibit batang bawah dari pohon
nantinya. Disarankan untuk mencari buah mangga local karena pohon local
biasanya telah teruji lebih tahan terhadap perubahan iklim yang terjadi
di tempat kita masing-masing.
Pertama, kelupas daging buah dengan
pisau dengan arah tegak lurus terhadap permukaan biji tersebut. Setelah
itu, cuci biji yang telah terkelupas dari dagingnya tersebut hingga
bersih dan jemur hingga kering. Dengan keringnya biji, kulit biji akan
dapat lebih mudah dibuka sehingga anda dapat mengeluarkan keping lembaga
yang terdapat di dalamnya. Secara ilmiah, kulit biji ini dapat
menghambat pertumbuhan tunas. Maka dari itu, keping lembaga harus
dikeluarkan dari kulitnya. Dengan hilangnya kulit biji ini, tunas baru
akan dapat tumbuh lebih cepat dalam waktu 2 hingga 5 minggu saja.
Setelah itu, tanam keping lembaga
tersebut ke dalam polybag dengan posisi bagian perut tempat calon akar
akan tumbuh berada di bagian bawah. Media tanah tempat tumbuhnya tunas
pun disarankan untuk terdiri dari tanah, pasir kasar, dan sekam bakar
dengan perbandingan 1:1:1. Simpan pot atau polybag tersebut di tempat
yang teduh dan terlindung dari hujan dan panas matahari secara langsung.
Kemudian calon bibit tersebut dapat disiram dan dipupuk secara rutin
hingga muncul batang dan daun muda..
Empat minggu setelah proses ini bibit
mulai dapat ditanam di lahan bebas ataupun dilakukan okulasi atau teknik
budidaya lainnya agar dihasilkan varietas yang unggul sesuai keinginan
anda
EmoticonEmoticon