Wednesday, September 7, 2016

Cara budidaya buah mangga harum manis



Pohon mangga adalah komoditas tanaman buah yang sangat mudah untuk ditanam, dibandingkan dengan jenis pohon buah lainnya, seperti apel ataupun jeruk. Bercocok tanam pohon mangga tidak terlalu membutuhkan perawatan yang ekstra layaknya sebuah pohon budidaya pada umumnya. Cara budidaya yang sederhana ini akan sangat membantu anda sebagai pembudidaya yang baru belajar menanam pohon mangga. Di artikel ini, anda akan mendapatkan tips mengenai teknik budidaya pohon mangga harum manis yang baik dan benar.
 


 
 

Teknik menanam pohon mangga


Pada dasarnya teknik menanam yang anda praktekkan dalam membudidaya pohon mangga akan sama dengan ketika anda menanam pohon buah jenis lain. Pertama-tama anda perlu mengukur luas lahan tanam. Kemudian dari situ anda dapat menentukan jarak tanam yang ideal bagi pertumbuhan pohon mangga tersebut. Pada umumnya, anda dapat memberikan jarak tanam sekitar 5 – 10 meter antar pohon yang satu dengan yang lainnya. Pola penanamannya dapat berbentuk garis diagonal, garis sejajar, ataupun dengan bentuk segitiga sama sisi.
Kemudian untuk cara menanam pohon mangga sendiri, ada cara khusus yang dianjurkan untuk mengelola lahan tanah tersebut agar lebih layak ditanam. Pertama, galilah  tanah dengan ukuran lebar dan tinggi yang direkomendasikan sekitar 50 cm – 100 cm. Kemudian ada 2 cara yang dapat anda lakukan untuk membuat lubang galian tersebut menjadi lebih layak untuk ditanami. Anda dapat membakar lubang hasil galian dengan memasukkan jerami atau sampah kering ke dalam lubang tersebut dan dibakar. Lebih bagus lagi bila anda membiarkan lubang hasil galian tersebut terkena cahaya matahari secara langsung dalam kurun waktu 1 hingga 2 minggu.
Tahap terakhir untuk menghasilkan tanah yang baik adalah campurlah tanah hasil galian tersebut dengan gabah atau dedak. Kemudian tambahkan pula pupuk kandang sebelum tanah tersebut digunakan untuk menutup lubang hasil galian. Penananam bibit mangga yang dapat meraih hasil yang maksimal memang perlu diperhatikan semenjak penyiapan lahan tanam. Maka dari itu, metode penyiapan lahan seperti ini sangat dianjurkan sekali untuk dilakukan.
Selanjutnya, masukkan tanah yang telah dicampur dengan dedak dan pupuk tersebut ke dalam lubang hingga mencapai ketinggian sepertiga dari tinggi lubang secara keseluruhan. Keluarkan bibit pohon mangga dari polybag dan masukkan ke dalam lubang tersebut. Timbun bibit tersebut dengan tanah sisa yang masih ada. Biasanya bibit tanaman yang berasal dari teknik okulasi memiliki mata okulasi. Usahakan agar mata okulasi ini tidak tertimbun tanah. Cara tanam bibit pohon mangga yang baik dan benar pun telah selesai anda lakukan.


Perawatan Pohon

Dalam perawatan bibit yang telah anda tanam agar menghasilkan pohon mangga yang produktif, yang perlu anda perhatikan dengan seksama adalah penyiraman, penyiangan, dan pemupukan yang harus dilakukan secara berkala.
Untuk penyiraman, anda minimal harus menyiram bibit tersebut 1 – 2 kali setiap harinya. Selain itu, perlu juga dilakukan penyiangan atau pembersihan lahan di sekitar pohon dari invansi hama ataupun ilalang yang dapat mengganggu kemaksimalan pertumbuhan bibit tersebut. Kemudian perlu juga dilakukan pemupukan setelah 2 bulan anda menanam bibit tersebut. Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk organic, yaitu pupuk kompos atau pupuk kandang. Bila tidak ada pupuk organik, anda dapat menggunakan pupuk anorganik, seperti ZA, KCL, atau NPK.


Teknik Pembibitan

Bila anda ingin menghasilkan pohon mangga sendiri tanpa harus membeli bibitnya, ada beberapa cara pembibitan yang dapat anda lakukan sendiri. Untuk menghasilkan bibit mangga yang berkualitas, yang sangat penting untuk disediakan adalah bagian bawah batang pohon. Bagian ini sangat penting karena bagian bawah ini adalah peletak dasar pohon yang memberikan kehidupan pada pohon. Teknik-teknik yang bisa anda lakukan adalah dengan cara okulasi, sambung pucuk, dan grasping susuk.
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah memilih buah mangga yang berkualitas baik karena buah ini akan diambil bijinya untuk menghasilkan bibit batang bawah dari pohon nantinya. Disarankan untuk mencari buah mangga local karena pohon local biasanya telah teruji lebih tahan terhadap perubahan iklim yang terjadi di tempat kita masing-masing.
Pertama, kelupas daging buah dengan pisau dengan arah tegak lurus terhadap permukaan biji tersebut.  Setelah itu, cuci biji yang telah terkelupas dari dagingnya tersebut hingga bersih dan jemur hingga kering. Dengan keringnya biji, kulit biji akan dapat lebih mudah dibuka sehingga anda dapat mengeluarkan keping lembaga yang terdapat di dalamnya. Secara ilmiah, kulit biji ini dapat menghambat pertumbuhan tunas. Maka dari itu, keping lembaga harus dikeluarkan dari kulitnya. Dengan hilangnya kulit biji ini, tunas baru akan dapat tumbuh lebih cepat dalam waktu 2 hingga 5 minggu saja.
Setelah itu, tanam keping lembaga tersebut ke dalam polybag dengan posisi bagian perut tempat calon akar akan tumbuh berada di bagian bawah. Media tanah tempat tumbuhnya tunas pun disarankan untuk terdiri dari tanah, pasir kasar, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1. Simpan pot atau polybag tersebut di tempat yang teduh dan terlindung dari hujan dan panas matahari secara langsung. Kemudian calon bibit tersebut dapat disiram dan dipupuk secara rutin hingga muncul batang dan daun muda..
Empat minggu setelah proses ini bibit mulai dapat ditanam di lahan bebas ataupun dilakukan okulasi atau teknik budidaya lainnya agar dihasilkan varietas yang unggul sesuai keinginan anda


EmoticonEmoticon