Friday, September 9, 2016

Cara lengkap budidaya durian montong

Durian, anda pastinya sudah kenal dengan buah yang satu ini bahkan mungkin menjadi penggemar berat buah ini. Buah ini memiliki daging yang legit dan enak serta memiliki aroma khasnya tersendiri. Permintaan dan harga dari buah ini yang selalu tinggi membuat budidaya durian sangat menjanjikan. Ada banyak sekali jenis durian, salah satu yang memiliki banyak peminat adalah jenis durian montong. Oleh karena itu, agar dapat menikmati sendiri ataupun mendapatkan keuntungan dari durian montong ini baiknya dilakukan budidaya durian montong.

Bisnis durian montong saat ini memang sangat ketat persaingannya, sehingga anda harus pandai-pandainya mengetahui cara menanam durian montong agar cepat berbuah dan menghasilkan buah yang enak dan berdaging tebal. Nah, bagi anda yang mungkin tertarik untuk mengetahui cara bertanam durian montong ada baiknya jika anda membaca postingan kali ini.

Cara Budidaya Durian Montong

 

 

1. Memilih bibit durian montong yang berkualitas

Agar budidaya durian montong yang hendak anda mulai nantinya tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah durian yang lezat maka perlu dilakukan pemilihan bibit durian montong yang berkualitas. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas, anda bisa mendapatkannya di tempat pembibitan yang terpercaya di kota anda. Umumnya bibit durian yang dijual dalam bentuk okulasi, dan bibit yang sudah siap tanam sudah memiliki ketinggian mencapai ½ sampai 1 ½ meter dan sudah memiliki akar yang kuat. Harga bibit durian montong juga tidak terlalu mahal.

2. Syarat Tumbuh

Durian montong baiknya ditanam di daerah dengan ketinggian 50 – 600 meter diatas permukaan laut. Durian ini dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan, sehingga bisa tumbuh dengan baik di daerah dataran tinggi hingga ketinggian 800 meter diatas permukaan laut dan dataran rendah yang memiliki ketinggian mencapai 10 meter di atas permukaan laut. Durian montong juga dapat tumbuh dengan baik pada suhu 22 – 30 derajat celcius.
Selain memperhatikan ketinggian daerah yang baik untuk menanam durian montong, tipe tanah yang akan dijadikan tempat menanam durian montong juga harus diperhatikan. Tipe tanah yang bagus adalah media tanah lempung berpasir yang sangat baik untuk mengikat dan menyerap air serta tidak gampang tergenang oleh air apabila terjadi hujan, serta subur dan kaya akan kandungan bahan organic.
Kadar keasaman atau PH yang cocok agar durian ini dapat tumbuh dengan baik adalah PH 6 – 7 dan berkembang dengan baik pada curah hujan angka 6 – 7 dan dapat tumbuh serta berkembang secara baik pada daerah yang memiliki curah hujan mencapai 1500 – 2500 mm/tahun.


3. Menyiapkan Lahan

Bersihkan terlebih dahulu lahan yang hendak digunakan dalam budidaya durian montong dari sisa-sisa tumbuhan dan gulma, tebang juga tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari. Pembukaan lahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, sehingga pada awal musim hujan sudah bisa dilakukan penanaman.
Pada lahan dengan luas 1 hektare (ha), dapat ditanami durian hingga 190 pohon. Setelah umur 3 – 5 tahun, durian montong sudah bisa dipanen. 1 pohon bisa menghasilkan buah 100 kilogram (kg), dengan berat rata-rata satu buahnya mencapai 3-5 kg. Harga Buah Durian Montong di Pasaran bisa mencapai 25.000-30.000 per/kg.

4. Lubang Tanam

Setelah lahan siap, buat lubang dengan bentuk bujur sangkar berukuran 50 atau 100 cm. Tanah galian tersebut kemudian dicampur dengan pupuk kandang matang 20kg, lalu masukkan kembali tanah bekas galiannya. Biarkan selama 1 minggu sebelum bibit di tanam tujuanya untuk menggemburkan tanah sehingga pengakaranya lebih bagus dan kuat.
 

5. Jarak Tanam

Jarak tanam 7 x 7 Meter atau 10 x 10 Meter.

6. Penanaman

Proses penanaman durian montong yang paling ideal adalah pada awal musim hujan.

7. Pemeliharaan

Biaya perawatan/ Pemeliharaan kebun durian ini berkisar Rp 200.000 hingga Rp 300.000 setiap pohon per tahun.

Pengairan
Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanam berproduksi. Pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi dan penyiraman paling baik pada pagi hari.

Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan terhadap tunas-tunas air, cabang atau rantingnya yang sudah mati dan terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari. Pemangkasan juga bertujuan untuk membentuk tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m pucuk tanaman dipangkas.

Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik. Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, menggunakan pupuk NPK yang kadar N nya tinggi. Pemberian pupuk kandang dilakukan sekali atau dua kali dalam setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Sedangkan pupuk makro sesuai dengan umur tanaman. Dosis pemberian pupuk kandang yang dianjurkan tergantung pada umur tanaman, misalnya 50 kg / pohon ( umur 1 tahun ), 70 kg / pohon ( umur 2 tahun ), setiap tahun dosis pemberian pupuk di tingkatkan hingga mencapai 300 kg / pohon pada umur 10 tahun. Sedangkan pupuk anorganik dianjurkan menggunakan NPK.

8. Merangsang Pertumbuhan Bunga

Selain dengan menggunakan pupuk NP, pertumbuhan bunga pada durian montong dapat dirangsang dengan memberikan hormon tertentu seperti yang dilakukan di Malaysia dan Thailand. Zat yang bisa merangsang pertumbuhan durian diantaranya: Paclobutrasol, zat ini sebenarnya memiliki fungsi untuk menghambat pertumbuhan daun dan merangsang pertumbuhan bunga. Karena itu bila di berikan secara tepat juga bisa meningkatkan produksi durian.

9. Pengendalian Hama Penyakit


Penggerek Batang
Kerusakan : menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan, atau ranting tanaman durian. Serangannya di tandai dengan kotoran dan cairan berwarna merah dari bekas kayu yang di makan oleh penggerek tersebut, akibatnya tanaman menjadi layu, daun – daun menjadi kering dan rontok akhirnya tanaman bisa mengalami kematian

Pengendalian :
a. Menjaga sanitasi kebun
b. Menutup bekal lubang penggerek dengan kapas yang sudah di beri insektisida sismetik.
c. Memotong dan memusnahkan bagian tanaman yang terserang.
d. Meninjeksi tanaman dengan insektisida sismetik melalui akar atau dahan.

Penggerak Buah ( Tirathaba ruptilinea, hypoperigea leprosticta, dan Dacus dorsalis )
Kerusakannya menyebabkan buah menjadi busuk dan kerulat dan akhirnya rontok, buah yang terserang umumnya tidak bisa di makan. Tirathaba ruptilineae merusak dengan melubangi kulit durian sampai daging dan bijinya. Hypoperigea Leprosticta melubangi buah durian untuk mencari makan sehingga buah busuk dan rontok, dan Dacus dorsalis menyerang buah durian dengan cara menyuntikan telurnya ke dalam kulit buah sehingga menyebabkan kebusukan dan kerontokan.
Pengendaliannya :
a. Menyemprotkan Insektisida sisitemik sejak buah berumur satu minggu dengan dosis dan interval sesuai petunjuk di kemasan.
b. Menggunakan perangkap yang berbahan aktif methyl eugenol seperti M antraktan.

10. Panen


Waktu panen
Waktu panen buah ini sangat bervariasni bergantung pada jenis varietas durian montong. Waktu panen sekitar 125 – 135 hari setelah mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna setelah 4 bulan setelah mekar. Waktu petik berdasar tanda – tanda fisik, missal ujung dari coklat tua, garis – garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul.

Cara panen
Cara penen durian moncong adalah dengan memetik atau memotong secara langsung buah durian di pohon dengan menggunakan pisau atau galah pisau. Bagian yang dipotong adalah pada bagian tangkai buah di dekat pangkal batang. Pada saat memetik buah, usahakan agar buah durian yang dipetik tidak jatuh karena akan mengurangi kualitas buah.
Sekian postingan kami mengenai Cara Budidaya Durian Montong, semoga postingan ini menambah informasi untuk anda yang ingin mencoba untuk menanam durian montong ataupun hendak mencoba peruntungan dalam bisnis durian montong. Terimakasih telah berkunjung.


EmoticonEmoticon