Wednesday, January 28, 2015

Budidaya Tanaman Cabe Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio-FOB



Bibit atau benih merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam usaha tani tanaman pertanian, perkebunan dan hortikultura. Beberapa patogen berbahaya seperti Fusarium, Phytopthora, Phytium, Sclerotium dapat terbawa melalui bibit/benih yang digunakan. Untuk memperoleh benih bermutu yaitu bebas dan toleran penyakit maka formula BioFOB adalah solusinya. Penggunaan formula telah berhasil dilakukan pada beberapa tanaman seperti cabe, tomat, padi, lada,vanili, tembakau dan nilam. Bio-FOB, adalah formula dengan bahan aktif (b.a): spora Fusarium oxysporum non patogenik (Fo. NP). Untuk aplikasi di lapangan telah disiapkan 4 macam formula yang sudah dipatenkan pada Ditjen HAKI.

MANFAAT : 
          
Formula BioFOB digunakan untuk memproduksi bibit sehat dan toleran terhadap penyakit tertentu. Hasil penelitian dapat diketahui manfaat formula BioFOB pada tanaman antara lain:
a. Menginduksi/meningkatkan ketahanan tanaman terhadap infeksi patogen penyakit terutama yang disebabkan oleh cendawan.
b. Menyeleksi bibit yang telah terinfeksi oleh patogen, sehingga mencegah peluang patogen penyakit terbawa ke lapangan.
c. Menghasilkan bibit yang bermutu dan bebas patogen penyakit.
d. Merangsang pertumbuhan, dan masa produktivitas tanaman akan lebih lama dibanding cara konvensional.

SOP PRODUKSI BIBIT CABE/TOMAT DENGAN METODE Bio-FOB :

1. Benih yang digunakan adalah benih yang sudah direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian yang sudah tersedia di pasar/toko pertanian.
2. Perlakuan basah: Benih yang digunakan dicuci dengan air bersih kemudian direndam larutan Bio-FOB EC selama 20-30 menit, yang telah diencerkan dengan air aqua yang biasa diminum (100 ml Bio-FOB EC + 1000 ml aqua, kemudiaan dibiarkan 2 jam sebelum dipakai).
3. Setelah benih ditiriskan habis pencelupan, selanjutnnya dibungkus dengan kertas koran basah atau handuk basah. Benih kemudian dimasukkan ke dalam kaleng pemeraman (bisa dari bekas kaleng biskuit dan di dalamnya diberi penerang lampu 15 w). Pemeraman dapat dilakukan selama 3–4 hari tergantung keadaan bibit.
4. Benih yang selesai diperam telah tumbuh calon akar (radikel) 0,5 – 1,0 mm. Apabila terlalu panjang ada kemungkinan calon akar patah. Benih yang sudah muncul calon akarnya harus segera disemaikan di polibag.
5. Perlakuan kering. Perlakuan ini untuk memudahkan penanaman. Benih yang masih dalam pembungkus kemasan dibuka dengan cara menggunting salah satu ujungnya. Kemudian masukkan satu sendok Bio-FOB WP ke dalam kemasan, lalu dikocok sampai seluruh benih terselimuti, setelah itu benih siap ditanam di polibag.  
6. Media  tumbuh dalam polibag adalah campuran Organo-TRIBA Plus + tanah yaitu (1 kg Organo-TRIBA Plus + 2 kg tanah halus) +  15gr TSP. Sebelum benih dimasukkan ke dalam polibag, buatlah lubang terlebih dahulu dengan pensil atau jari tangan sedalam 1,5 cm. Benih dimasukkan kedalam polibag, kemudiaan ditutup dengan Organo TRIBA Plus, kemudiaan disimpan dalam sungkup. 
7. Selama 3-4 hari permukaan pesemaian dalam sungkup ditutup dengan karung, kemudian diperiksa apabila benih telah tumbuh kecambah, karung goni dibuka.
8. Agar pertumbuhan bibit baik, sungkup dibuka pada pagi hari sampai pukul 10.00. Bila hujan, sungkup ditutup agar tidak rusak terkena terpaan air hujan. Setelah 21-28 hari bibit siap ditanaman di lapangan.         

FASE PERSEMAIAN :

1. Persiapan Persemaian: Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia. Media tumbuh dari campuran tanah dan Organo TRIBA Plus, perbandingan 3 : 1 dan diinkubasikan selama ±1 minggu. Media dimasukan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.
2. Penyemaian: Biji cabe diletakan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk Organo TRIBA Plus, kemudiaan disiram dengan BioTRIBA BT-2 dosis 10 ml/l.
3. Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban.

FASE PENGOLAHAN TANAH :

1. Berikan pupuk Organo TRIBA Plus dosis 0,5 – 1 ton/1000m2, kemudian diolah dan biarkan selama ±1 minggu.
2. Aplikasi BioTRIBA BT-1 dengan cara siram merata diatas permukaan tanah dengan dosis 10 ml/l.
3. Kalau tanah kurang subur, aplikasikan sebanyak 50-100 kg Organo TRIBA Plus, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
4. Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig-zag (biarkan 1-2 minggu).
5. Kalau tanah masam maka berikan dolomit sebanyak 200–300 kg/1000m2, kemudian dibuat bedengan dengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm.

FASE TANAM :

1. Pilih bibit yang seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus. Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21-30 hari).
2. Cara Tanam: Waktu tanam pagi atau sore hari, bila panas terik ditunda. Plastik polibag dilepas Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram dengan BioTRIBA BT-2.

FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST) :

1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan, jika dirasa kering. Pupuk kocoran  merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : TSP 36, KCL, N (250 : 250 ) gr dalam 50 liter dicampur dengan Bio TRIBA BT-2 500ml larutan. Diberikan umur 1-4 minggu dosis 100–200 ml/lubang, sedang umur 5-12 minggu diberikan dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCL  = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.
2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Catatan: umur 1-4 minggu 4 aplikasi (+ 7 tong/ aplikasi) dan  umur 5-12 mg 8 kali aplikasi (+ 14 tong/aplikasi)
3. Penyemprotan pupuk hayati BioTRIBA BT-2 ke tanaman dengan dosis 10 ml/l pada umur 10, 20, 30, 40 dan 50 HST.
4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama/produksi mulai umur 15-30 hr.

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT :

Pengalaman menunjukkan bahwa dengan menggunakan paket teknologi BioFOB, serangan penyakit sangat berkurang. Untuk pengendalian lalat buah bisa menggunakan antraktan, dari minyak selasih atau sejenisnya. Untuk pengendalian OPT dapat menggunakan Mitol 20 EC (penyakit) dan Siori SPO (Hama), dengan dosis 3-5 ml/l. Apabila musim hujan agar tidak mudah tercuci maka dapat dicampur dengan Agristic atau sejenisnya.

MUTU PRODUK
:

a. Produksi oleh CV Meori Agro, Lisensi BALITTRO, Puslitbang Perkebunan Nomor : 1052/kl.410/J.4.1/905 Web. www.meori-agro.co.id, email: meoriagro@yahoo.com.
b. Nomor sertifikat HAK Paten pada Ditjen HAKI : ID.000404S.
c. Proses produksi dikerjakan oleh teknisi BALITTRO yang telah berpengalaman dibawah pengawasan langsung penemu/peneliti Bio-FOB.
d. Kultur yang digunakan secara periodik dimurnikan dan dijaga kwalitasnya serta dikoleksi di laboratorium CV. Meori Agro dan Fitopatologi BALITTRO, Bogor.
e. Viabilitas BioFOB dapat bertahan hidup dalam formula pada suhu kamar selama 2 – 3 tahun.
f.  Pemesanan produk dapat menghubungi :
    hp. 081381129082
    twitter : @rumahtani_meori
    blog : rumahtani-meoriagro.blogspot.com


EmoticonEmoticon